Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi object, karena untuk mempermudah
pengembangan program dengan cara mengikuti model yang telah ada di kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, sesuai dengan model kehidupan nyata, segala bagian
dari suatu permasalahan adalah objek. Objek-objek tersebut juga dapat merupakan
pengabungan - pengabungan dari beberapa objek yang lebih kecil. Sebagai contohnya saya
gunakan pada sebuah objek Mobil ( yang merupakan bagian dari objek di kehidupan
nyata ) yang merupakan gabungan dari beberapa bagian objek yang fungsi,
bentuknya yang sesuai dengan kebutuhan pada sebuah mobil , seperti : roda,
jok,mesin,rangka mobil, dan lain sebagainya.
Sebagaimana
bahasa yang memiliki konsep OOP memiliki karakteristikn mendasar yaitu :
- Kelas — kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
- Objek — membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
- Abstraksi — Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
- Modularity — Sifat object adalah modular. Object dapat ditulis dan di mantain terpisah (independen) dari object lain sehingga terjadinya suatu interaksi dalam sebuah sistem program yang antara objek satu dengan yang lainnya dalam satu lingkup sistem program itu sendiri.
- Inheritance (Pewarisan) — Merupakan sifat yang mengambarkan penurunan sifat dalam CLASS. Untuk mendeklarasikan suatu class sebagai subclass atau class turunan dari suatu class dilakukan dengan menambah kata kunci “extends”.
- Enkapsulasi — Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
- Polimorfisme — melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah
kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut
(terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan
masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen
yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan
lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag
administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung
tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada
kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara
mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut
melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek
memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
Sumber:
No comments:
Post a Comment